Minggu, 05 April 2015

Sejarah Singkat Desa Gersik Putih

Desa Gersik Putih merupakan salah satu Desa yang terletak di kecamatan gapura kabupaten sumenep profinsi jawa timur. Awal kisah pada zaman dahulu kala di sebuah Desa yang sangat terpencil terletak di pesisir antara Pulau Poteran dan Kalianget yang tanahnya berupa halus dan gersang berwarna putih sehingga orang dahulu memberi nama “Desa Gersik Putih”. Sebenarnya desanya tidak lebih dari 75 hektar, jadi jika dilihat dari jarak jauh seperti hamparan batu karang yang besar karena memang letak desanya berada di sekitar tengah-tengah tambak dan laut, akan tetapi dengan adanya PT.GARAM (persero) yang letaknya berada di Desa Gersik Putih kemudian terangkatlah Desa tersebut sampai terdengar ke desa-desa lain. Gersik Putih merupakan sebuah desa dimana disekitar areanya ditempati penggaraman yang sekarang ini garam tersebut sudah di produksi keluar negeri dan saat ini memproduksi garam yang diberi nama LOSOSA. Di Desa Gersik Putih pada zaman itu orangnya semua bekerja dengan membuat perahu kecil untuk tambangan sebagai alat bepergian ke daerah lain misalnya ke Pulau Poteran dan Kalianget cukup dengan menggunakan perahu kecil dan digunakan untuk menangkap ikan. Pada saat musim hujan ada juga yang turun ke sawah untuk bercocok tanam seperti padi itupun tidak banyak hanya sebagian kecil yang mempunyai lahan untuk bercocok tanam karena memang pada dasarnya Desa Gersik Putrih lebih banyak lahan untuk membuat garam.
Desa Gersik Putih adalah daerah terpencil dengan udara yang sangat panas sehingga sebagian penduduk desa kulitnya agak ke hitam-hitaman. Pada waktu musim kemarau sebagian orang pergi ke laut untuk mencari bibit atau nener bandeng dan nener udang windu untuk di jual kepada pelanggan atau pada orang yang mempunyai lahan tambak. Karyawan yang bekerja di PT.GARAM (persero) orangnya dari berbagai desa dan ada pula yang dari jawa bahkan sampai ada yang dari seluruh pelosok Madura seperti Kalianget, Panele, Desa Gapura dan Andulang. Ada sebagian orang gersik putih yang menjadi PNS karena menurut cerita pada pemerintahan anak Jokotole, pangeran atau raja dari Bali anaknya dempo abang akan menyerang Sumenep, katanya perahu yang dibawa dari perairan lapataman (Dungkek) sampai ke Gersik Putih (Gapura). Singkat cerita akhirnya pasukan yang dari Bali beserta rajanya di pukul mundur oleh tentara Sumenep dan perahunya di bocorkan oleh tentara Sumenep dan pada saat itu berhamburan lari ke kampung-kampung, sehingga ada sebagian orang Gersik Putih merupakan keturunan raja Bali. Pada tahun 1922 ada orang belanda masuk ke Desa Gersik Putih tujuannya merencakan untuk menggarap lahan yang ada di sekitar Desa Gersik Putih sebagai pengolahan garam. Desa Gersik Putih memang terhimpit dengan adanya banyak tambak yang dikuasai oleh PT.GARAM (persero) namun juga disenangi oleh banyak pendatang atau untuk pemancingan ikan dari luar desa dan ada juga sebagian yang hanya ingin mengetahui dari dekat indahnya Desa Gersik Putih pada tahun 1922 lahan yang ada di Desa Gersik Putih orang Belanda tersebut telah berhasil menggarap atau memproduksi garam. pada waktu itu memang kalau dilihat dari Desa lain Desa Gersik Putih nampak lebih indah karena dikelilingi oleh banyak tambak dan gudang-gudang yang di tempati beribu-ribu ton garam yang bernama GUDANG GARAM yang mana dulunya bekas tempat atau kantor penjajahan jepang.
“GUDANG GARAM” tersebut ada dua gudang yang terdiri dari 6 ruang gudang, namun pada saat Indonesia mengumumkan kemerdekaannya gudang yang satunya di bom. Desa Gersik Putih pada waktu itu penduduk yang biasanya ke laut untuk menangkap ikan dan udang sebagian besar telah ikut bekerja bersama belanda untuk memproduksi garam. sejak adanya pembuatan garam penduduk Desa Gersik Putih perlahan-lahan tidak terlalu sulit mencari penghasilan. Sampai sekarang para penerus Desa Gersik Putih turun temurun tidak pernah melupakan peninggalan dari para leluhur yang telah berusaha keras memeras keringat untuk anak cucu mereka yang telah dirasakan seperti saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar