Kondisi Geografis Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura Sumenep
Desa Gersik Putih merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Gapura kabupaten Sumenep dan juga merupakan desa yang berbatasan dengan kecamatan Kalianget kabupaten Sumenep yang berada di sebelah selatan desa Gersik Putih dengan perbatasan laut, yaitu sekitar 10 menit penyebrangan di antara keduanya. Sedangkan dari sebelah utara berbatasan dengan desa Panile, dan untuk bagian timur dan barat berbatasan dengan lautan. Desa yang terhampar dengan keindahan laut, sungai-sungai, serta tambak-tambak ikan atau tambak-tambak garam merupakan ciri khas dari desa Gersik Putih. Desa ini jauh dari perkotaan atau keramaian kota. Kurang lebih dengan jarak tempuh 5 km untuk bisa sampai ke kecamatan Gapura. Akses jalan untuk menuju desa ini mengalami kerusakan yang cukup parah, perlu kehati-hatian dalam mempergunakan jalan. Jalanan yang berbatu dan berlubang menjadi persoalan tersendiri bagi masyarakat Gersik Putih dan masyarakat lain yang seringkali menggunakan jalur jalan yang terhubung dengan desa Gersik Putih tersebut menuju kecamatan Gapura. Jalan akses tersebut dahulu merupakan jalan aspal yang sudah bagus. Namun, karena kondisi dan situasi sosial juga yang menyebabkan rusaknya jalan tersebut, yaitu dengan beroprasinya kendaraan truck pengangkut garam dari gudang garam yang ada di desa Gersik Putih menuju pusat gudangnya yang berada di kecamatan Kalianget. Hingga lambat laun jalanan tersebut rusak akibat truck-truck yang sering keluar masuk desa Gersik Putih. Kondisi tersebut menjadikan warga Gersik Putih bergerak kepada pihak pemerintahan daerah atau PT. Garam agar bersedia bertanggung jawab dan bisa memperbaiki kembali jalan yang rusak. Dengan tindakan warga tersebut, saat ini jalan yang berada di kawasan desa Gersik Putih sudah kembali baik, namun untuk jalanan selanjutnya yang tidak termasuk kawasan desa Gersik Putih masih belum ada perbaikan, mulai dari kawasan daerah desa Panile sampai ke utara menuju kecamatan.
Desa Gersik Putih yang juga merupakan salah satu daerah yang produktif terhadap garam menjadikan desa tersebut lebih berciri khas dengan luasnya hamparan tambak-tambak lahan garam dan ikan yang berada di kawasan terbuka dan panas tanpa adanya pepohonan rindang yang menaungi sepanjang jalanan desa dari pada hamparan sawah yang hijau dan sejuk. Dan di desa tersebut juga terdapat suatu bangunan yang menjadi pusat perekonomian masyarakat, yaitu bangunan PT. Garam (persero) yang terdiri dari enam gudang khusus penyimpanan garam dan beberapa bangunan sebagai kantor atau tempat-tempat para pekerja serta properti-properti lainnya yang berhubungan dengan keperluan garam. Letak PT. Garam tersebut berada di sebelah bagian barat desa yang ke barat selanjutnya adalah lautan dan di sebelah selatannya adalah dusun Tapakerbau yang masih masuk dalam kawasan dusun Gersik Putih Barat. Bangunan gudang garam dan kantor PT. Garam itu sendiri terletak pada posisi yang berseberangan. Terdapat sungai dengan jembatan penyeberangan yang memisahkan letak bangunan-bangunan tersebut. Namun, posisi gedung atau bangunan-bangunan tersebut tetaplah berhadapan.
Desa Gersik Putih ini terdiri dari tiga dusun, yaitu Dusun Gersik Putih Barat, Dusun Gersik Putih Tengah, dan Dusun Gersik Putih Timur, dengan mata pencaharian utama masyarakatnya adalah menjadi petani (penggarap) garam sebagai satu-satunya sumber perekonomian yang dijadikan sandaran masyarakat Gersik Putih yang hidup di daerah pesisir. Jumlah penduduk Gersik Putih adalah 1.184 jiwa, yang terdiri dari 551 laki-laki, dan 633 perempuan. Desa ini terdiri dari 11 RT. dan 4 RW. dengan 399 KK. Dengan persentase perekonomian masyarakat sebagai pekerja (penggarap) garam 80%, petani 10%, dan perantau 10%.
Untuk sarana dan prasarana desa yang tersedia di desa tersebut yaitu sarana pendidikan, sarana beribadah, yakni satu bangunan masjid, balai desa, dan polindes. Letak polindes bersebelahan dengan balai desa. Di mana fungsi dari polindes tersebut hanyalah untuk warga yang hendak melahirkan. Sedangkan bila ada warga yang sedang sakit dan perlu perawatan, maka mereka menggunakan jasa rumah sakit yang berada di kecamatan atau di kota kabupaten Sumenep. Tidak ada rumah sakit di desa Gersik Putih serta tidak ada seorang dokter yang bertugas melayani kesehatan masyarakat setempat, yang ada hanyalah bidan desa yang terkadang jasanya tetap dipergunakan warga dalam beberapa keluhan penyakit ringan.
Sumber: Skripsi M Maswidah, UIN Sunan Ampel Surabaya 2014