Popular Posts

Welcome To Our Blog

Situs Resmi Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Madura Provinsi Jawa Timur sebagai pelayanan informasi desa untuk merangkul dunia.
Situs desa ini diprakarsai oleh KKN Posdaya STKIP PGRI Sumenep tahun 2015 sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan semboyan "mengabdi itu sederhana; berdaya guna dan berdaya bersama".

http://desagersikputih.blogspot.com

Loefa-Cebook Facebook

Rabu, 15 April 2015

WE ARE THE CHAMPION FOR BLOG AND BEST PRODUCT

Tidak ada komentar:


























Senin, 13 April 2015

Sarana Prasarana Pendidikan Desa Gersik Putih

Tidak ada komentar:
SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DESA GERSIK PUTIH
KECAMATAN GAPURAN KABUPATEN SUMENEP
TAHUN 2015/2016


Jumlah Dusun di Desa Gersik Putih

Tidak ada komentar:
Jumlah Dusun Desa Gersik Putih
Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep
Tahun 2015/2016



Peta Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura




Peta Wilayah Desa

Tidak ada komentar:
PETA WILAYAH DESA GERSIK PUTIH
KECAMATAN GAPURA KABUPATEN SUMENEP
TAHUN 2015/2016



Kamis, 09 April 2015

Lakpesdam Sumenep Berdayakan Petani Garam

Tidak ada komentar:
Lakpesdam Sumenep Berdayakan Petani Garam Desa Gersik Putih


Pengorganisasian masyarakat petani garam yang dilakukan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Sumenep disambut gembira Ketua Pusat Belajar Masyarakat (PBM) desa Gersik Putih kecamatan Gapura, Sumenep. Dengan pembekalan yang diberikan Lakpesdam NU, petani garam diharapkan hidup sejahtera.

“Dengan adanya pelatihan ini, (diharapkan) bisa memberikan perubahan nasib kepada para petani garam Gersik Putih. Sangat berterimakasih kepada Lakpesdam NU atas pelatihan dan bantuannya selama ini,” ungkap Ketua Pusat Belajar Masyarakat Desa Gersik Putuh, Arip, kepada NU Online, Kamis (10/5), setelah dilakukan uji coba pembuatan garam yoduim.

Menurutnya, sampai saat ini petani garam belum hidup sejahtera. Pasalnya, ketika musim penghujan masyarakat masih terbiasa menukar garam dengan sembako untuk makan sehari-hari. “Biasanya menukar ke daerah pegunungan,” katanya.

Saat ini, setelah dilatih Lakpesdam NU, petani garam desa Gersik Putih sudah bisa mengolah garam jadi garam yodium, namun masih terganjal modal usaha. Arip berharap, pemerintah bisa menfasilitasi keterbatasan modal usaha.

“Dengan modal itu masyarakat tidak lagi bergantung kepada PT Garam. Dan juga, agar ketika musim hujan masyarakat bisa menghasilkan penghasilan yang mandiri,” harapnya.

Selama ini, kata Arip, modal yang digunakan oleh petani garam Gersik Putih masih tergantung pada PT Garam.

Sumber: NU Online

Kondisi Geografis Desa Gersik Putih

Tidak ada komentar:
Kondisi Geografis Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura Sumenep
  

Desa Gersik Putih merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Gapura kabupaten Sumenep dan juga merupakan desa yang berbatasan dengan kecamatan Kalianget kabupaten Sumenep yang berada di sebelah selatan desa Gersik Putih dengan perbatasan laut, yaitu sekitar 10 menit penyebrangan di antara keduanya. Sedangkan dari sebelah utara berbatasan dengan desa Panile, dan untuk bagian timur dan barat berbatasan dengan lautan. Desa yang terhampar dengan keindahan laut, sungai-sungai, serta tambak-tambak ikan atau tambak-tambak garam merupakan ciri khas dari desa Gersik Putih. Desa ini jauh dari perkotaan atau keramaian kota. Kurang lebih dengan jarak tempuh 5 km untuk bisa sampai ke kecamatan Gapura. Akses jalan untuk menuju desa ini  mengalami kerusakan yang cukup parah, perlu kehati-hatian dalam mempergunakan jalan. Jalanan yang berbatu dan berlubang menjadi persoalan tersendiri bagi masyarakat Gersik Putih dan masyarakat lain yang seringkali menggunakan jalur jalan yang terhubung dengan desa Gersik Putih tersebut menuju kecamatan Gapura. Jalan akses tersebut dahulu merupakan jalan aspal yang sudah bagus. Namun, karena kondisi dan situasi sosial juga yang menyebabkan rusaknya jalan tersebut, yaitu dengan beroprasinya kendaraan truck pengangkut garam dari gudang garam yang ada di desa Gersik Putih menuju pusat gudangnya yang berada di kecamatan Kalianget. Hingga lambat laun jalanan tersebut rusak akibat truck-truck yang sering keluar masuk desa Gersik Putih. Kondisi tersebut menjadikan warga Gersik Putih bergerak kepada pihak pemerintahan daerah atau PT. Garam agar bersedia bertanggung jawab dan bisa memperbaiki kembali jalan yang rusak. Dengan tindakan warga tersebut, saat ini jalan yang berada di kawasan desa Gersik Putih sudah kembali baik, namun untuk jalanan selanjutnya yang tidak termasuk kawasan desa Gersik Putih masih belum ada perbaikan, mulai dari kawasan daerah desa Panile sampai ke utara menuju kecamatan.
Desa Gersik Putih yang juga merupakan salah satu daerah yang produktif terhadap garam menjadikan desa tersebut lebih berciri khas dengan luasnya hamparan tambak-tambak lahan garam dan ikan yang berada di kawasan terbuka dan panas tanpa adanya pepohonan rindang yang menaungi sepanjang jalanan desa dari pada hamparan sawah yang hijau dan sejuk. Dan di desa tersebut juga terdapat suatu bangunan yang menjadi pusat perekonomian masyarakat, yaitu bangunan PT. Garam (persero) yang terdiri dari enam gudang khusus penyimpanan garam dan beberapa bangunan sebagai kantor atau tempat-tempat para pekerja serta properti-properti lainnya yang berhubungan dengan keperluan garam. Letak PT. Garam tersebut berada di sebelah bagian barat desa yang ke barat selanjutnya adalah lautan dan di sebelah selatannya adalah dusun Tapakerbau yang masih masuk dalam kawasan dusun Gersik Putih Barat. Bangunan gudang garam dan kantor PT. Garam itu sendiri terletak pada posisi yang berseberangan. Terdapat sungai dengan jembatan penyeberangan yang memisahkan letak bangunan-bangunan tersebut. Namun, posisi gedung atau bangunan-bangunan tersebut tetaplah berhadapan.
Desa Gersik Putih ini terdiri dari tiga dusun, yaitu Dusun Gersik Putih Barat, Dusun Gersik Putih Tengah, dan Dusun Gersik Putih Timur, dengan mata pencaharian utama masyarakatnya adalah menjadi petani (penggarap) garam sebagai satu-satunya sumber perekonomian yang dijadikan sandaran masyarakat Gersik Putih yang hidup di daerah pesisir.  Jumlah penduduk Gersik Putih adalah 1.184 jiwa, yang terdiri dari 551 laki-laki, dan 633 perempuan.  Desa ini terdiri dari 11 RT. dan 4 RW. dengan 399 KK. Dengan persentase perekonomian masyarakat sebagai pekerja (penggarap) garam 80%, petani 10%, dan perantau 10%. 
Untuk sarana dan prasarana desa yang tersedia di desa tersebut yaitu sarana pendidikan, sarana beribadah, yakni satu bangunan masjid, balai desa, dan polindes. Letak polindes bersebelahan dengan balai desa. Di mana fungsi dari polindes tersebut hanyalah untuk warga yang hendak melahirkan. Sedangkan bila ada warga yang sedang sakit dan perlu perawatan, maka mereka menggunakan jasa rumah sakit yang berada di kecamatan atau di kota kabupaten Sumenep. Tidak ada rumah sakit di desa Gersik Putih serta tidak ada seorang dokter yang bertugas melayani kesehatan masyarakat setempat, yang ada hanyalah bidan desa yang terkadang jasanya tetap dipergunakan warga dalam beberapa keluhan penyakit ringan. 


Sumber: Skripsi M Maswidah, UIN Sunan Ampel Surabaya 2014



Sejarah Desa Gersik Putih

Tidak ada komentar:
 Sejarah Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura

Pada Zaman Dahulu kala di sebuah desa yang sangat terpencil terletak di pesisir antara pulau poteran dan kalianget yang tanahnya berupa pasir halus dan gersang berwarna putih sehingga orang dalu memberi nama “DESA GERSIK PUTIH” disesuaikan dengan tanahnya yang gersang dan putih. Sebenarnya desanya tidak lebih 75 hektar, jadi kalau di lihat dari jarak jauh seperti hamparan batu karang yang besar karena memang letak desanya berada di sekitar tengah-tengah tambak dan laut akan tetapi dengan adanya PT.GARAM(persero) yang letaknya berada di wilayah desa gersik putih kemudian terangkatlah desa tersebut dengan besar sampai terdengar ke desa-desa lain. Gersik putih merupakan sebuah desa dimna di sekitar areanya di tempati penggaraman yang sekarang ini garam tersebut sudah di produksi keluar negeri dan sekarang ini memproduksi garam yang di beri nama LOSOSA.
Di desa gersik putih pada zaman itu orangnya semua bekerja dengan membuat perahu kecil untuk tambangan sebagai alat bepergian ke daerah lain seperti pulau poteran dan kalianget cukup dengan menggunak perahu kecil dan juga bisa di gunakan untuk usaha menangkap ikan. Dan waktu musim hujan ada juga yang turun ke sawah untuk bercocok tanam seperti padi itupun tidak banyak hanya sebagian kecil yang mempunyai lahan untuk bercocok tanam karena memang pada dasarnya desa gersik putih lebih banyak lahan untuk membuat garam, karena gersik putih adalah daerah terpencil dan udaranya sangat panas tak ada pepohonan untuk bernaung,sinar mataharinya sangat menyengat kulit sehingga sebagian orangnya agak kehitam-hitaman itu semua pengaruh dari pantulan sinar matahari dengan air asin.
Pada waktu musim kemarau sebagian orang-orang pergi ke laut untuk menceri bibit atau nener bandeng dan mencari bibit atau nener udang windu untuk di jual kepada pelanggan atau pada orang yang mempunyai lahan tambak dan ada juga yang kerjanya dengan menangkap ikan dengan memakai alat khusus berupa jaring maupun lainnya berupa jala yang lengkap, pekerjaan itu di peruntukkan bagi yang tidak mempunyai ikatan kerja di PT. GARAM(persero). Bagi pekerja yang menjadi karyawan tetap atau yang mempunyai ikatan kerja di pt. garam(persero) gersik putih, kerjanya mempunyai ntugas penuh untuk membuat garam yangb bermutu tinggi agar tetap menjadi unggulan dari saingan yang lain. Karyawan yang bekerja di pt. garam (persero gersik putih) orangnya dari berbagai desa dan ada juga yang dari jawa bahkan sampai ada yang dari seluruh pelosok madura. Seperti kalianget, panele, desa gapura dan andulang tetapi masih banyak lagi yang tidak di cantumpan disini. Ada sebagian orang gersik putih yang menjadi PNS(pegawai negeri sipil) karena menurut cerita pada pemerintahan anaknya joko tole, pangeran atau raja dari bali anaknya dempo abang akan menyerang sumenep, katanya perahu yang di bawa dari perairan lapa taman (dungkek) sampai ke gersik putih (gapura). Singkat cerita akhirnya pasukan yang dari bali beserta rajanya di pukul mundur oleh tentara sumenep dan perahunya di bocorkan oleh tentara sumenep dan pada saat itu berhamburan lari ke kampung-kampung, sehingga ada sebagian orang gersik putih ke turunan raja bali. Dan perna di injak tanahnya oleh raja sumenep. Pada tahun 1922 ada oarang belanda masuk ke desa gersik putih tujuannya merencanakan untuk menggarap lahan yang ada di sekitar desa gersik putih untuk tempat pengolahan garam. Desa gersik putih memeng terhimpit dengan danya banyak tambak yang di kuasai oleh pt. garam (persero) namun juga di senangi oleh banyak pendatang atau untuk pemancingan ikan dari luar desa dan ada juga sebagian yang hanya sekedar ingin mengetahui dari dekat indahnya desa gersik putih. Penduduk desa gersik putih tidak terlalu banyak, kira-kira kurang lebih dari 90 penduduk. Sehari-hari kerjanya pergi ke tambak unatuk memelihara iak bandeng, udang windu, dan ada juga yang pergi ke laut di jual ke pasar.
Dan pada tahun 1925 lahan yang ada di desa gersik putih orang belanda telah berhasil menggarap atau memproduksi garam. Pada waktu itu memang kalau di lihat dari desa lain daesa gersik putih nampak kelihatan indah karena di kelilingi oleh banyak tambak dan gudang-gudang yang di tempati beretus ratus bahkan beribu-ribu tons garam yang bernama GUDANG GARAM yang mana dulunya bekas tempat atau kantor penjajah jepang. “gudang garam” tersebut ada 2 gudang yang terdiri dari 6 ruang gudang. Pada tahun 1945 indonesia mengumumkan kemerdekaannya akhirnya gudang yang satunya dibom. Di desa gersik putih pada waktu itu penduduk yang biasanya hanya ke laut untuk menangkap ikan dan udang, maka sebagian besar telah ikut bekerja bersama belanda untuk memproduksi garam. Penduduk desa gersik putih mulai sejak lahan-lahan di jadikan tempat pembuatan garam tidak terlalu sulit untuk mencari penghasilan. Jadi tidak hanya pergi ke laut.
Pada tahun 1960 tempat yang telah di kelolah oleh belanda sudah menjadi milk negara yaitu disebut P.N GARAM yang bertempat di desa gersik putih.
Sampai sekarang para penerus desa gersik putih turun-temurun tidak pernah melupakan peninggalan dari para leluhur yang telah berusaha keras memeras keringat untuk anak cucu mereka yang telah di rasakan seperti saat sekarang ini dan semua tinggal meneruskan saja. Dengan bekerja keras banting tulang mereka hidup dengan tentram dan tidak pernah mengeluh hidup dan selalu pasrah kepada ALLAH SWT.
BERJUANG LAH DESA YANG ABADI…….


Sumber:http://adi-adisangpengembara.blogspot.com/2011/02/sejarah-desa-gersik-putih-pada-zaman.html

KKN Posdaya STKIP Sumenep

Tidak ada komentar:
KKN Posdaya STKIP PGRI Sumenep Tahun 2015/2016
  



Kuliah Kerja Nyata Posdaya di Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura yang dilaksanakan dari tanggal 23 februari sampai dengan 23 maret 2015 antara lain:



  
  • Program Kerja Fisik dan Non Fisik KKN Posdaya Desa Gersik Putih dapat terlaksanakan dengan baik dan masyarakatnya sangat kooperatif.  
  •  Secara umum faktor-faktor yang mendukung jalannya program-program kerja kami antara lain:
    1. Kerja sama antar anggota tim KKN Posdaya Gersik Putih yang sangat baik dalam pelaksanaan program.
    2. Pihak kepala desa beserta jajaranya, dan ketua RW dan RT Desa Gersik Putih yang senantiasa memberi masukan dan dukungan terhadap terlaksanakannya progam kerja kami.
    3. Masyarakat Desa Gersik Putih yang sangat mendukung adanya program KKN Posdaya akan dijalankan di desanya.
    4. Rasa ingin menambah pengetahuan yang besar dari masyarakat Desa Gersik Putih.
    5. Kegiatan KKN Posdaya di Desa Gersik Putih mendapat sambutan yang baik dari masyarakat setempat yaitu dengan dukungan moril maupun materi demi kelancaran pelaksanaan kegiatan KKN Posdaya.